Pieter Martino Purnama
PROLOG
Kita telah memasuki era baru dalam kehidupan peradaban manusia yang membuat
kebiasaan manusia yang sifatnya konvensional, menjadi manusia yang memiliki kebiasaan
yang erat dengan dunia digital. Keadaan orang-orang yang tidak dapat lepas dari aktivitas
digital seperti yang terjadi seperti sekarang ini, semakin menguat sejak adanya pandemi
COVID-19. Hal tersebut juga berdampak kepada pelayanan gereja TUHAN dari sejak pandemi
hingga hari ini. Ini menjadi sebuah era baru dalam pelayanan, dimana keterbukaan tentang
penginjilan semakin besar dan memiliki peluang yang sangat besar pula terhadap penuaian
jiwa-jiwa di masa kini. Tetapi selain peluang keterbukaan penginjilan yang sangat besar,
terdapat tantangan besar yang harus dihadapi gereja di masa kini. Tantangan-tantangan yang
bermunculan bagi gereja Tuhan di masa kini adalah, adanya nilai-nilai cara hidup manusia
yang didominasi nilai-nilai ilmu pengetahuan yang sifatnya sangat duniawi dan jauh dari
kebenaran Firman Tuhan, sehingga sebagian besar manusia tidak berfokus dan tunduk lagi
kepada nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan. Pada era ini terjadi sebuah perubahan paradigma
dalam pelayanan penginjilan yang sangat besar dimana akan ada persaingan antara
penginjilan atas dasar kebenaran Firman Tuhan, dan penanaman konsep-konsep kehidupan
yang didasarkan pada nilai-nilai duniawi (penginjilan ala duniawi).
Pada saat Everyone Amsterdam ada hal fantastits ada juga hal yang membuat yang
miris. Hal yang fantastis ketika peserta di dalam gedung mendengar pesan Tuhan untuk
memberitakan injil kita mendengar dan merespon dengan berapi-api, dan hal yang miris
adalah ketika para peserta keluar dari gedung acara, disaksikan dengan mata kepala sendiri,
kita melihat banyak sekali orang-orang yang perilakunya jauh dari kebenaan firman Tuhan.
Belum lagi, diperlihatkan dengan gedung-gedung gereja yang megah, tetapi tidak ada tandatanda kehidupan secara fisik maupun rohani. Ini menjadi tantangan di era ini, kita akan
berlomba lomba dengan nilai-nilai duniawi saat melakukan penginjilan, apakah mereka akan
mendengar nilai-nilai Firman Tuhan apakah nilai-nilai duniawi, dan SETIAP ORANG yang
menghidupi nilai-nilai kebenaran firman TUHAN harus mendengar, mengetahui tentang
kondisi ini dan SETIAP ORANG juga harus memberitakan injil di era ini. Berikut pesan yang
harus didengar SETIAP ORANG dimasa kini.
- PANGGILAN PENGINJILAN YANG AUTENTIK
Apa yang terjadi pada kurang lebih 2000 tahun yang lalu? Pertama, 2000 tahun
yang lalu Tuhan Yesus memanggil kedua belas murid untuk menjadi orang-orang
pilihanNya, dan sekaligus menjadi partner pelayanan dari Tuhan Yesus. Kedua, Tuhan
Yesus menyampaikan amanat agungNya sebelum IA naik ke sorga dihadapan muridmurid dan pengikut-pengikut lainya. Apa artinya?, artinya dua hal yang dikerjakan oleh
Tuhan Yesus adalah sebuah peristiwa yang autentik dimana peristiwa tersebut pernah
terjadi di muka bumi ini dan apa yang Tuhan Yesus kerjakan tersebut, adalah sebuah
peristiwa yang sifatnya asli, tulen, dan pasti disaksikan serta didengar oleh banyak
orang.
Lalu apa kaitanya dengan yang terjadi di masa kini?. Yang terjadi di masa kini
adalah, Tuhan Yesus akan memanggil setiap orang, siapa saja, dimana saja, kapan saja
secara autentik seperti Tuhan Yesus memanggil murid-muridNya 2000 tahun yang
lalu. Tuhan Yesus akan memanggil setiap kita dengan satu pesan khusus yaitu,
menyelesaikan AMANAT AGUNG, artinya setiap orang dipanggil untuk memberitakan
injilNYA dengan rasa gentar dan takut akan DIA. Mengapa harus dengan “Takut dan
Gentar”?, seperti yang sudah dikemukakan pada pendahuluan, bahwa penginjilan era
ini adalah penginjilan yang penuh dengan banyak tantangan. Tantangan tersebut
adalah faham-faham duniawi yang sebagian besar telah dianut oleh sebagian besar
populasi di dunia dan dari sudut pandang kebenaran Firman Tuhan, faham-faham itu
sangat bertentangan. Keadaan ini pasti sama dengan keadaan yang dilakukan oleh
para rasul saat mereka memberitakan injil kurang lebih dua ribu tahun yang lalu, tetapi
secara garis besar tantangan dalam penginjilan tersebut sama halnya dengan
tantangan yang terjadi di masa kini hanya saja di masa yang berbeda.
Jadi SETIAP ORANG, EVERYONE harus memiliki spirit yang sama dengan para
rasul saat memberitakan injil, yaitu spirit yang Takut dan Gentar. Takut artinya
memberitakan injil dengan takut akan Tuhan, tidak kompromi dengan ajaran-ajaran
atau faham-faham duniawi, dan Gentar itu artinya kita harus mengerjakanya dengan
hati yang berapi-api, semangat memberitakan injil yang tidak boleh kendor sehingga
SETIAP ORANG, EVERYONE dengan SEGERA mengalami perjumpaan pribadi dengan
Tuhan Yesus secara autentik. - GENERASI MILENIAL BERGERAK MEMBERITAKAN INJIL, DENGAN NILAI YANG SAMA
Pada tahun 2023 sampai 10 (sepuluh) tahun kedepan, populasi penduduk
dunia akan didominasi oleh 3 (tiga) kelompok generasi. Pertama, Generasi Y mereka
yang lahir dari tahun 1981 sampai tahun 1994, kedua Generasi Z generasi yang lahir
pada tahun 1997 sampai dengan tahun 2012, ketiga yang terbaru dan terkini adalah
Generasi Alpha, yaitu mereka yang lahir dari tahun 2013 sampai sekarang. Secara
umum, peradaban manusia akan dilanjutkan oleh ketiga generasi ini, baik dalam dunia
pemerintahan, bisnis dan berbagai sektor. Jadi secara singkat, seluruh aspek yang ada
dunia akan dijalankan oleh Generasi Milenial. Jika dikelompokan Generasi Milenial
adalah generasi yang terdiri dari:
● Profesional Muda
● Pemuda/Remaja
● Anak-anak
Singkatnya ketiga kelompok inilah yang akan menjadi ujung tombak peradaban
manusia selama 10 tahun kedepan.
Secara khusus, Generasi Mileniallah yang Tuhan Yesus panggil secara autentik
untuk menjadi pemberita-pemberita injil dan menjadi penuai-penuai jiwa. Apa yang
akan dikerjakan oleh generasi milenial?, Generasi Milenial akan memberitakan injil
dengan cara mereka sendiri. Mereka akan melakukan penginjilan-penginjilan dengan
cara menceritakan apa yang Tuhan Yesus dan para Rasul kerjakan 2000 tahun yang
lalu dan menyampaikan nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan melalui dunia digital yang
erat sekali dengan anak-anak generasi milenial. Bahkan diprediksi generasi milenial
nantinya akan memberitakan injil melalui industri-industri 4.0, kita tahu bahwa
indsutri 4.0 ini akan mendominasi industri di masa depan, tapi sekali lagi ini hanyalah
cara, esensinya tetap Kebenaran Firman Tuhan.
Secara esensi tidak ada perbedaan mengenai apa yang diberitakan ataupun
yang disampaikan, baik di era rasul-rasul maupun di era kni. Yang disampaikan
hanyalah nilai-nilai yang berasal dari Firman Tuhan saja, tetapi dikerjakan dengan cara
yang baru atau secara profetik akan dikerjakan melalui kirbat yang baru. Generasi
Milenial akan menjadi penuai-penuai jiwa selama 10 tahun kedepan, mereka dengan
penuh kuasa Tuhan akan menyelesaikan amanat agung Tuhan Yesus, bergerak dalam
sebuah kesatuan yaitu kesatuan nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan, tidak kompromi
dengan ajaran-ajaran duniawi, teguh dengan nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan, dan
bergerak melakukan penginjilan secara progresif dan sporadis. Mari kita berdoa untuk
generasi milenial agar mereka senantiasa penuh kuasa untuk memberitakan injil. - DOA, PUJIAN, PENYEMBAHAN DALAM KESATUAN SEBAGAI PONDASI UTAMA
Mungkin kita memiliki cara jitu, strategi jitu, bahkan teori jitu untuk melakukan
penginjilan. Tetapi perlu diingat, tanpa keintiman dengan TUHAN maka sama saja dan
sia-sialah strategi penginjilan yang dikerjakan. Doa, Pujian, dan Penyembahan telah
membawa bangsa israel pada kemenangan demi kemenangan. Kita sudah seringkali
mendengar bahwa yang menjadi ujung tombak kemenangan bangsa israel dalam
berbagai peperangan bukanlah terletak pada strateginya, melainkan pada kehadiran
Tuhan atas bangsa israel. Begitu pula dengan saat ini, Doa, Pujian dan Penyembahan
dalam Kesatuan menjadi pondasi utama penginjilan di era baru.
Yang perlu kita pahami, doa pujian dan penyembahan bukan sebuah selebrasi,
ataupun liturgi saja tetapi benar-benar sebuah gaya hidup yang harus tertancap dalam
kehidupan kita dan terlebih khusus bagi para penuai jiwa. Ini yang menjadi prinsip bagi
para generasi penuai di masa kini dalam hal ini addalah generasi milenial. Jadi jika
disimpulkan, para penuai di era ini harus terus intim dengan Tuhan, erat dengan
Tuhan, dekat dengan Tuhan singkatnya harus memiliki keintiman dengan Tuhan. Pada
saat EVERYONE AMSTERDAM, beberapa missionaris dari berbagai negara
memberikan kesaksian, bahwa yang harus dikerjakan dalam era penginjilan masa kini
selain melalui cara industri digital, yang terutama adalah generasi penuai di masa kini
harus menjadi pembawa atmosfir Tuhan di berbagai tempat dimana Tuhan
tempatkan. Artinya, dimana generasi ini ada disitulah hadirat Tuhan ada dan eksis dan
tentunya untuk dapat mengundang hadirat Tuhan harus dikerjakan dengan kesatuan.
Dan yang kedua, kedepan para penuai dalam hal ini adalah generasi milenial
mereka akan melandasi cara penginjilan mereka dengan doa,pujian dan
penyembahan dalam sebuah kesatuan. Kesatuan dapat diartikan dalam beberapa hal,
pertama Kesatuan Tubuh Kristus kesatuan antar berbagai denominasi gereja,
Kesatuan dalam menerapkan nilai-nilai yang berasal dari kebenaran Tuhan, dan
Kesatuan visi untuk menyelesaikan amanat agung Tuhan Yesus, dan Kesatuan dalam
mengundang hadirat Tuhan.
Singkatnya beberapa hal inilah yang akan terjadi dalam hari-hari ini. Inilah penginjilan di era
yang baru. Mari luangkan waktu kita untuk berdoa bagi generasi milenial, mereka akan
menjadi ujung tombak dalam menyelesaikan amanat Agung Tuhan Yesus sampai Tuhan Yesus
datang yang kedua kali, dan yang kedua mari kita berdoa agar anak cucu kita dijauhkan dari
kebangkrutan rohani dan tetap menjadi generasi yang mengenal Tuhan Yesus secara pribadi
sampai kapanpun.
SELAMAT DATANG DI ERA BARU PENGINJILAN!